Sebagai salah satu media informasi, radio diharapkan mampu menyampaikan informasi yang valid dan akurat. Termasuk menjadi media pemersatu bangsa.
Hal itu disampaikan Sekretaris
Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai mewakili Penjabat Bupati
Buleleng Ketut Lihadnyana menghadiri HUT ke-13 Radio Nuansa Giri di Desa
Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Jumat (30/1/2023).
Suyasa menjelaskan media elektronik
khususnya radio menghadapi tantangan yang sangat berat. Ini dikarenakan
perkembangan teknologi dan digitalisasi. Agar tetap eksis, radio harus kreatif
dan inovatif. "Tidak boleh ada satu ketertinggalan pun. Termasuk dalam hal
informasi," jelasnya.
Radio juga harus berhati-hati dalam menyampaikan sebuah informasi. Validitas data dari sebuah informasi yang disampaikan harus benar-benar kuat. Kejernihan informasi juga menjadi hal yang sangat penting. Sehingga, jika ada informasi yang datanya tidak valid dan kuat, pembanding-pembanding dari informasi tersebut tersedia sangat banyak. Radio akan ditinggal oleh masyarakat karena ada informasi-informasi yang sangat banyak. Utamanya di era digitalisasi ini. “Dengan keadaan seperti itu, radio harus memiliki informasi yang kekinian, valid, dan memberi pencerahan. Radio yang juga sebagai media edukasi harus bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Bukan memberikan informasi yang menyesatkan,” ujar Suyasa.
Senada dengan Suyasa, Ketua Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster
yang juga hadir menyebutkan di era digitalisasi dimana informasi yang beredar
sangat banyak, radio harus mampu memberikan pencerahan. Radio juga harus bisa
memberikan kepastian ketika masyarakat mengalami kebingungan. Sehingga,
masyarakat mendapat kebenaran bukan pembenaran. “Ada arah dan tempat bagi
masyarakat untuk mendapatkan kepastian ataupun pencerahan,” sebutnya.
0 Komentar